VIEW SNIPPET

Wikileaks: Munir dicoba dibunuh dengan SANTET

Bagi yang belum tahu beritanya nih :

Pemerintah AS meragukan pemerintah Indonesia akan dapat menangkap dalang di balik pembunuhan aktivis HAM, Munir. AS juga mengatakan bahwa muni pernah beberapa kali hendak dibunuh, salah satunya dengan ilmu hitam



Skenario lainnya adalah dengan menggunakan sniper dan bom mobil.

Hal itu tertuang dalam laporan memo Kedubes AS di Jakarta yang diperoleh kantor berita The Sydney Morning Herald dari Wikileaks. Pada laporan tersebut dikatakan bahawa diplomat AS di Jakarta mendapat penjelaskan mengenai kasus Munir dari keterangan beberapa pejabat tinggi Polri

Pada penjelasan tesebut, dikatakan bahwa pejabat tinggi intelejen menjadi dalang pembunuhan Munir. Aktivis HAM itu bahkan pernah beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan dengan bebagai cara.

Pada memo Apil 2007 yang berjudul "Kemungkinan Keterlibatan Pejabat Tinggi" tersebut, sumber salah satu pejabat tinggi Polri mengatakan pada Kedubes AS pada Desember 2206 bahwa sang pejabat tinggi itu merupakan tersangkanya.

Memo tersebut mengatakan bahwa seorang pengacara pembela HAM juga mengaku dia telah mendapatkan informasi dari polisi mengenai keterlibatan pejabat tinggi tersebut.

"Pejabat kepolisian memberitahukan kepada seorang pengacara HAM pada bulan Januari bahwa pejabat tinggi intelijen itu memimpin dua pertemuan mengenai rencana pembunuhan Munir. Hal itu didasarkan atas pengakuan saksi yang sampai sekarang takut untuk bersaksi secara formal didepan pengadilan" tulis memo tersebut.

"Pejabat polisi tersebut mengatakan bahwa waktu dan etode pembunuhan berubah dari rencana yang didiskusikan. Sebelumnya Munir direncanakan akan dibunuh di kantornya", lanjut memo itu lagi.

Walau demikian, si pejabat tinggi intelijen itu dijatuhi hukuman apapun atas keterlibatanya atas pembunuhan Munir yang dilakukan di dalam pesawat Garuda tujuan Belanda pada 7 September 2004.

Para diplomat AS dalam memo tersebut juga meragukan keseriusan Polri dalam mengungkap kasus Munir. Memo mengatakan bahwa kemajuan yang dilakukan Polri hanya desakan dari masyarakat internasional.


Bagaimana pendapat anda???

SUMBER : Suara Merdeka. Minggu, 19 Desember 2010